Bangkit dan Pulih dari Trauma Masa Lalu
Sumber: Siloam

Kata Alkitab / 21 June 2023

Kalangan Sendiri

Bangkit dan Pulih dari Trauma Masa Lalu

yeni kris Contributor
1443

Wati adalah seorang remaja yang sudah lulus sekolah. Sejak lulus sekolah, ia merasa langkahnya terhambat dan sulit melangkah maju menggapai masa depan. Bayang- bayang pengalaman buruk di masa lalu membuat ia merasa bahwa dirinya sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki lagi. Ia merasa tidak pantas lagi untuk hidup. 

Wati pernah mengalami trauma pelecehan seksual pada masa kecilnya, dan pelakunya masih ada hubungan keluarga dengannya. Ia tidak pernah menceritakannya kepada siapapun. Pengalaman buruknya tersebut membuatnya merasa kehilangan tujuan hidup, penuh kebencian terhadap dirinya sendiri, dan sulit membangun hubungan dengan teman laki- laki.   

Namun sebagai seorang Kristen, Wati dapat menemukan harapan, kesembuhan, dan pemulihan sehingga dapat menjalani hidup yang penuh makna dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

 

Baca Juga: 4 Tips Berdamai Dengan Trauma Pasca Tragedi Mengerikan

 

Apa yang dapat dilakukan untuk membantu pulih dari trauma masa lalu? Berikut ini adalah beberapa langkah- langkah yang dapat dilakukan: 

1. Berbicara dengan Seseorang yang Dapat Dipercaya.

Penting untuk mencari seseorang yang dapat di percaya sepenuhnya dan berbagi tentang pengalaman traumatis yang pernah dialaminya. Dalam konteks keimanan Kristen, seorang pendeta atau konselor pastoral mungkin dapat menjadi seseorang yang tepat untuk berbicara. Mereka dapat memberikan dukungan, pemahaman, dan nasihat yang berlandaskan iman Kristen. 

 

2. Menerima dan Memproses Emosi. 

Perlu memahami bahwa emosi yang dirasakannya adalah hal yang wajar setelah mengalami trauma pelecehan. Ia perlu memberikan izin kepada dirinya sendiri untuk merasakan dan memproses emosi- emosi tersebut. Melalui doa dan refleksi rohani; memohon kepada Tuhan untuk memberikan kekuatan dan kesembuhan dalam menghadapi emosi negatif seperti kebencian dan rasa sakit.

 

3. Temukan Makna dan Identitas Diri dalam Iman Kristen.   

Sebagai seorang Kristen, temukan makna hidup dan identitas diri yang sejati melalui hubungan pribadi dengan Tuhan. Pentingnya menggali kebenaran dalam Firman Tuhan dan mengerti bahwa dirinya adalah ciptaan yang berharga di mata- Nya. Dalam iman Kristen, ia dapat menemukan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hidupnya, meskipun masa lalunya penuh dengan trauma.     

 

Baca Juga: Trauma Masa Lalu Mampu Diatasi Berkat Bimbingan Karakter Kristus dari School of Life

 

4. Memaafkan dan Mencari Pembebasan dalam Pengampunan. 

Meskipun sulit, memaafkan adalah langkah yang penting dalam proses pemulihan. Iman Kristen mengajarkan pentingnya pengampunan; bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri. Dengan memberikan pengampunan kepada orang yang telah melecehkan dan menyakitinya, itu akan membebaskan dirinya dari beban kebencian dan kemarahan yang dapat menghancurkan hidupnya.

 

5. Terapi dan Pendampingan Profesional.

Pentingnya mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis yang memiliki pengalaman dalam membantu korban pelecehan seksual. Terapi akan membantu Wati dalam proses penyembuhan emosional dan membangun kembali harga dirinya yang terluka. Pendampingan profesional juga dapat membantunya menghadapi rasa takut dalam membangun hubungan dengan teman laki- laki.

 

6. Terlibat dalam Komunitas Kristen.

Bergabung dengan komunitas Kristen yang solid dan peduli akan memberinya dukungan sosial yang dibutuhkan. Melalui gereja lokal atau kelompok kecil, ia dapat bertemu dengan orang- orang yang memiliki nilai- nilai iman yang sama. Komunitas Kristen dapat menjadi tempat di mana ia merasa diterima, dipahami, dan didorong untuk tumbuh dalam imannya. Ia juga dapat belajar dari pengalaman dan kesaksian orang- orang yang telah melewati masa- masa sulit dan berhasil pulih.

 

Baca Juga: Saat Anak Alami Trauma, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal Ini…

 

7. Menggali Sumber Daya dalam Iman Kristen.

Iman Kristen menyediakan sumber daya yang kaya untuk membantu dalam pemulihan dan penemuan tujuan hidup. Wati dapat mencari inspirasi dan kekuatan dalam doa, pembacaan Alkitab, pujian, dan penyembahan. Ia dapat menemukan cerita- cerita dalam Alkitab tentang penyembuhan dan pemulihan yang dapat memberikan harapan dan keyakinan bahwa ia juga dapat mengalami pemulihan yang sama.

 

8. Mengikuti Seminar atau Kelas Mengenai Penyembuhan. 

Beberapa gereja atau lembaga Kristen seringkali menyelenggarakan  forum atau kelas mengenai pemulihan dan penyembuhan. Ia dapat mencari informasi tentang program- program semacam itu dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi trauma masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik.

 

9. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional.

Untuk menjalani hidup sesuai dengan iman Kristen, penting untuk menjaga kesehatan  internal dan emosionalnya. Ia dapat melakukannya dengan mempraktikkan  tone- care yang sehat, seperti olahraga teratur, menjaga pola tidur yang baik, mengelola stres, dan mengekspresikan emosi secara sehat melalui hobi atau keterlibatan dalam aktivitas yang membawa sukacita.

 

10. Memfokuskan pada Masa Depan dan Mengembangkan Tujuan Hidup.

Menghadapi trauma masa lalu tidak mudah, tetapi sebagai seorang Kristen, ia dapat memilih untuk fokus pada masa depan dan mengembangkan tujuan hidup yang sesuai dengan imannya. Dengan bimbingan Tuhan dan dorongan dari komunitas Kristen, ia dapat menjalani hidup yang penuh makna dan memberikan kontribusi positif bagi dunia di sekitarnya. Ia dapat mengejar pendidikan atau karier yang ia minati, melayani orang lain, atau terlibat dalam misi dan pelayanan Kristen.  

Meskipun proses pemulihan dan membangun kembali hidup setelah mengalami trauma pelecehan seksual tidak mudah; namun sebagai seorang Kristen, Wati memiliki harapan dan kekuatan dalam imannya untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan dukungan, pengampunan, dan komitmen untuk menjalani proses penyembuhan, Wati dapat menemukan kembali kedamaian, kebahagiaan, dan tujuan hidup yang baru dalam Tuhan.   

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” ( Amsal 2318)

Halaman :
1

Ikuti Kami